Dalam era yang terus berkembang secara teknologi dan global, fenomena sosial kontemporer menjadi semakin kompleks dan mempengaruhi pola interaksi sosial, nilai-nilai, norma-norma, dan identitas kolektif dalam masyarakat. Dalam konteks ini, komunikasi memainkan peran sentral dalam memahami, merespons, dan mengelola fenomena-fenomena sosial tersebut. Artikel ini akan membahas tantangan-tantangan komunikasi yang dihadapi dalam menghadapi fenomena sosial kontemporer serta strategi untuk menghadapinya.
Hadirnya
kemudahan untuk menyampaikan argumentasi atas fenomena tertentu melalui media
sosial membuat fakta yang sesungguhnya mengalami distorsi dan terganti dengan
“fakta baru” yang belum jelas referensinya.
Adapun
beberapa tantangan komunikasi yang dihadapi dalam menghadapi fenomena sosial
kontemporer. Pertama, adanya perubahan teknologi dan media memberikan dampak
besar pada cara kita berkomunikasi. Teknologi digital, media sosial, dan
internet telah memperluas jangkauan komunikasi dan menciptakan ruang baru untuk
interaksi sosial. Namun, hal ini juga membawa tantangan seperti penyebaran
informasi yang tidak valid atau berita palsu (hoax), privasi yang rentan, dan
polarisasi opini. Komunikasi yang efektif dalam menghadapi fenomena sosial
kontemporer harus mempertimbangkan dampak teknologi dan media serta
mengembangkan literasi media yang kuat untuk menyaring kembali informasi yang
diterima.
“Tantangan
komunikasi di era digital merupakan kecepatan dan ketepatan mengisi ruang
publik. Seperti dalam penyusunan narasi yang akan dijadikan rilis dari sebuah
kebijakan pemerintah. Untuk membuat narasinya saja harus melewati segala macam
tahapan persetujuan yang berjenjang membuat narasinya terlambat dikeluarkan,”
Ujar Prita Laura Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden (KSP).
Tantangan
komunikasi lainnya adalah heterogenitas masyarakat kontemporer. Masyarakat yang
semakin multikultural, multibahasa, dan multigenerasi menuntut pendekatan komunikasi
yang inklusif dan sensitif terhadap perbedaan. Komunikasi yang efektif harus
mampu memahami keragaman budaya, nilai, dan perspektif yang ada dalam
masyarakat. Ini melibatkan kemampuan untuk mendengarkan dengan empati,
menghormati perbedaan, dan menciptakan ruang dialog yang aman. Strategi yang
diperlukan termasuk pengembangan kompetensi komunikasi lintas budaya dan lintas
generasi, serta peningkatan pemahaman tentang aspek-aspek identitas yang
mempengaruhi cara berkomunikasi.
Fenomena
sosial kontemporer seringkali melibatkan dinamika perubahan sosial yang cepat.
Perubahan politik, pergeseran nilai-nilai sosial, kesenjangan ekonomi, dan
isu-isu lingkungan merupakan beberapa contoh fenomena sosial yang kompleks dan
dinamis. Komunikasi yang baik harus mampu memfasilitasi dialog, membangun
pemahaman bersama, dan menciptakan kesepakatan untuk menghadapi
tantangan-tantangan ini. Hal ini membutuhkan kecakapan dalam mendengarkan
berbagai perspektif, berkomunikasi secara persuasif, dan membangun kerjasama antara
pemangku kepentingan yang berbeda. Strategi komunikasi partisipatif dan
kolaboratif dapat digunakan untuk melibatkan masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan fenomena sosial kontemporer.
Menghadapi
tantangan komunikasi dalam menghadapi fenomena sosial kontemporer membutuhkan
strategi dan pendekatan yang tepat. Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi
tantangan tersebut:
1. Tingkatkan
literasi media dan informasi: Mengembangkan kemampuan untuk mengenali berita
palsu, memfilter informasi yang valid, dan memahami bagaimana media sosial dan
platform digital dapat memengaruhi persepsi dan pola pikir. Meningkatkan
literasi media akan membantu dalam membuat keputusan yang lebih cerdas dan
menghindari penyebaran informasi yang salah.
2. Membangun
kesadaran tentang perbedaan dan keragaman: Heterogenitas masyarakat kontemporer
menuntut pemahaman yang lebih baik tentang berbagai budaya, nilai, dan
perspektif yang ada. Penting untuk melatih kemampuan mendengarkan dengan
empati, menghormati perbedaan, dan menciptakan ruang dialog yang inklusif untuk
memfasilitasi komunikasi yang efektif antara kelompok yang berbeda.
3. Mengembangkan
kompetensi komunikasi lintas budaya: Dalam menghadapi fenomena sosial
kontemporer, penting untuk memahami bagaimana budaya dan latar belakang
individu dapat mempengaruhi cara mereka berkomunikasi. Belajar tentang
norma-norma budaya, bahasa tubuh, dan bahasa non-verbal yang berbeda dapat
membantu memperkuat kemampuan komunikasi dengan kelompok-kelompok yang beragam.
4. Mendorong
komunikasi partisipatif dan kolaboratif: Melibatkan masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan fenomena sosial kontemporer dapat
membantu menciptakan pemahaman bersama dan memperkuat rasa memiliki. Membangun
ruang untuk dialog terbuka, memfasilitasi diskusi yang adil, dan menghargai
kontribusi dari berbagai pihak adalah langkah penting dalam menghadapi
tantangan komunikasi.
Tingkatkan
kecakapan komunikasi persuasif: Mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi
secara persuasif akan membantu mempengaruhi pandangan dan sikap orang lain
terhadap fenomena sosial kontemporer. Hal ini melibatkan penggunaan argumen
yang kuat, penekanan pada manfaat dan konsekuensi, serta kemampuan membaca
audiens dan menyesuaikan pesan komunikasi.
Fokus
pada kolaborasi dan pemecahan masalah: Menghadapi fenomena sosial kontemporer
yang kompleks membutuhkan pendekatan kolaboratif untuk menemukan solusi yang
efektif. Membangun jaringan kerja sama dengan individu, kelompok, dan lembaga
yang memiliki kepentingan yang sama atau sejalan akan memperluas pengaruh dan
meningkatkan kesempatan untuk mencapai perubahan sosial yang positif.
Menghadapi
tantangan komunikasi dalam menghadapi fenomena sosial kontemporer adalah sebuah
proses yang berkelanjutan. Penting untuk tetap terbuka terhadap pembelajaran,
beradaptasi dengan perubahan, dan menggabungkan pendekatan yang beragam dalam
upaya untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan responsif terhadap
perubahan sosial yang terjadi.
Dalam
menghadapi fenomena sosial kontemporer yang kompleks dan dinamis, tantangan
komunikasi menjadi krusial. Dengan memahami tantangan-tantangan ini dan
menerapkan strategi komunikasi yang tepat, diharapkan kita dapat membangun
masyarakat yang inklusif, berdaya, dan mampu menghadapi perubahan sosial dengan
baik. Komunikasi yang efektif akan membantu kita mengatasi perubahan teknologi
dan media, merespons heterogenitas masyarakat, dan mengelola dinamika perubahan
sosial yang cepat.
Referensi:
https://setkab.go.id/tantangan-komunikasi-publik-untuk-membangun-optimisme-indonesia/
https://menpan.go.id/site/berita-terkini/pahami-tantangan-untuk-susun-strategi-komunikasi-efektif
https://web.man1blitar.sch.id/2022/02/tantangan-media-sosial-di-tengah-arus.html
Indrajit, Richardus Eko. 2016. “Tantangan Komunikasi.”
Universitas Mercu Buana.
Sarwoprasodjo, S. 2019. “Pengertian Komunikasi Sosial.” Pustaka.Ut.Ac.Id
1–44.
%20(1).png)
0 Komentar