"Tantangan Komunikasi dalam Menghadapi Fenomena-Fenomena Sosial Kontemporer"

Penulis: Devi Nopita Sari 2006015237


Dalam era yang terus berkembang secara teknologi dan global, fenomena sosial kontemporer menjadi semakin kompleks dan mempengaruhi pola interaksi sosial, nilai-nilai, norma-norma, dan identitas kolektif dalam masyarakat. Dalam konteks ini, komunikasi memainkan peran sentral dalam memahami, merespons, dan mengelola fenomena-fenomena sosial tersebut. Artikel ini akan membahas tantangan-tantangan komunikasi yang dihadapi dalam menghadapi fenomena sosial kontemporer serta strategi untuk menghadapinya.

Hadirnya kemudahan untuk menyampaikan argumentasi atas fenomena tertentu melalui media sosial membuat fakta yang sesungguhnya mengalami distorsi dan terganti dengan “fakta baru” yang belum jelas referensinya.

Adapun beberapa tantangan komunikasi yang dihadapi dalam menghadapi fenomena sosial kontemporer. Pertama, adanya perubahan teknologi dan media memberikan dampak besar pada cara kita berkomunikasi. Teknologi digital, media sosial, dan internet telah memperluas jangkauan komunikasi dan menciptakan ruang baru untuk interaksi sosial. Namun, hal ini juga membawa tantangan seperti penyebaran informasi yang tidak valid atau berita palsu (hoax), privasi yang rentan, dan polarisasi opini. Komunikasi yang efektif dalam menghadapi fenomena sosial kontemporer harus mempertimbangkan dampak teknologi dan media serta mengembangkan literasi media yang kuat untuk menyaring kembali informasi yang diterima.

“Tantangan komunikasi di era digital merupakan kecepatan dan ketepatan mengisi ruang publik. Seperti dalam penyusunan narasi yang akan dijadikan rilis dari sebuah kebijakan pemerintah. Untuk membuat narasinya saja harus melewati segala macam tahapan persetujuan yang berjenjang membuat narasinya terlambat dikeluarkan,” Ujar Prita Laura Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden (KSP).

Tantangan komunikasi lainnya adalah heterogenitas masyarakat kontemporer. Masyarakat yang semakin multikultural, multibahasa, dan multigenerasi menuntut pendekatan komunikasi yang inklusif dan sensitif terhadap perbedaan. Komunikasi yang efektif harus mampu memahami keragaman budaya, nilai, dan perspektif yang ada dalam masyarakat. Ini melibatkan kemampuan untuk mendengarkan dengan empati, menghormati perbedaan, dan menciptakan ruang dialog yang aman. Strategi yang diperlukan termasuk pengembangan kompetensi komunikasi lintas budaya dan lintas generasi, serta peningkatan pemahaman tentang aspek-aspek identitas yang mempengaruhi cara berkomunikasi.

Fenomena sosial kontemporer seringkali melibatkan dinamika perubahan sosial yang cepat. Perubahan politik, pergeseran nilai-nilai sosial, kesenjangan ekonomi, dan isu-isu lingkungan merupakan beberapa contoh fenomena sosial yang kompleks dan dinamis. Komunikasi yang baik harus mampu memfasilitasi dialog, membangun pemahaman bersama, dan menciptakan kesepakatan untuk menghadapi tantangan-tantangan ini. Hal ini membutuhkan kecakapan dalam mendengarkan berbagai perspektif, berkomunikasi secara persuasif, dan membangun kerjasama antara pemangku kepentingan yang berbeda. Strategi komunikasi partisipatif dan kolaboratif dapat digunakan untuk melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan fenomena sosial kontemporer.

Menghadapi tantangan komunikasi dalam menghadapi fenomena sosial kontemporer membutuhkan strategi dan pendekatan yang tepat. Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi tantangan tersebut:

1.     Tingkatkan literasi media dan informasi: Mengembangkan kemampuan untuk mengenali berita palsu, memfilter informasi yang valid, dan memahami bagaimana media sosial dan platform digital dapat memengaruhi persepsi dan pola pikir. Meningkatkan literasi media akan membantu dalam membuat keputusan yang lebih cerdas dan menghindari penyebaran informasi yang salah.

2.     Membangun kesadaran tentang perbedaan dan keragaman: Heterogenitas masyarakat kontemporer menuntut pemahaman yang lebih baik tentang berbagai budaya, nilai, dan perspektif yang ada. Penting untuk melatih kemampuan mendengarkan dengan empati, menghormati perbedaan, dan menciptakan ruang dialog yang inklusif untuk memfasilitasi komunikasi yang efektif antara kelompok yang berbeda.

3.     Mengembangkan kompetensi komunikasi lintas budaya: Dalam menghadapi fenomena sosial kontemporer, penting untuk memahami bagaimana budaya dan latar belakang individu dapat mempengaruhi cara mereka berkomunikasi. Belajar tentang norma-norma budaya, bahasa tubuh, dan bahasa non-verbal yang berbeda dapat membantu memperkuat kemampuan komunikasi dengan kelompok-kelompok yang beragam.

4.     Mendorong komunikasi partisipatif dan kolaboratif: Melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan fenomena sosial kontemporer dapat membantu menciptakan pemahaman bersama dan memperkuat rasa memiliki. Membangun ruang untuk dialog terbuka, memfasilitasi diskusi yang adil, dan menghargai kontribusi dari berbagai pihak adalah langkah penting dalam menghadapi tantangan komunikasi.

Tingkatkan kecakapan komunikasi persuasif: Mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi secara persuasif akan membantu mempengaruhi pandangan dan sikap orang lain terhadap fenomena sosial kontemporer. Hal ini melibatkan penggunaan argumen yang kuat, penekanan pada manfaat dan konsekuensi, serta kemampuan membaca audiens dan menyesuaikan pesan komunikasi.

Fokus pada kolaborasi dan pemecahan masalah: Menghadapi fenomena sosial kontemporer yang kompleks membutuhkan pendekatan kolaboratif untuk menemukan solusi yang efektif. Membangun jaringan kerja sama dengan individu, kelompok, dan lembaga yang memiliki kepentingan yang sama atau sejalan akan memperluas pengaruh dan meningkatkan kesempatan untuk mencapai perubahan sosial yang positif.

Menghadapi tantangan komunikasi dalam menghadapi fenomena sosial kontemporer adalah sebuah proses yang berkelanjutan. Penting untuk tetap terbuka terhadap pembelajaran, beradaptasi dengan perubahan, dan menggabungkan pendekatan yang beragam dalam upaya untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan responsif terhadap perubahan sosial yang terjadi.

Dalam menghadapi fenomena sosial kontemporer yang kompleks dan dinamis, tantangan komunikasi menjadi krusial. Dengan memahami tantangan-tantangan ini dan menerapkan strategi komunikasi yang tepat, diharapkan kita dapat membangun masyarakat yang inklusif, berdaya, dan mampu menghadapi perubahan sosial dengan baik. Komunikasi yang efektif akan membantu kita mengatasi perubahan teknologi dan media, merespons heterogenitas masyarakat, dan mengelola dinamika perubahan sosial yang cepat.

 

Referensi:

https://setkab.go.id/tantangan-komunikasi-publik-untuk-membangun-optimisme-indonesia/

https://menpan.go.id/site/berita-terkini/pahami-tantangan-untuk-susun-strategi-komunikasi-efektif

https://cfds.fisipol.ugm.ac.id/id/2022/11/25/membangun-strategi-komunikasi-pemerintah-berbasis-sosial-media-yang-efektif-2/

https://web.man1blitar.sch.id/2022/02/tantangan-media-sosial-di-tengah-arus.html

Indrajit, Richardus Eko. 2016. “Tantangan Komunikasi.” Universitas Mercu Buana.

Sarwoprasodjo, S. 2019. “Pengertian Komunikasi Sosial.” Pustaka.Ut.Ac.Id 1–44.

 

 

Posting Komentar

0 Komentar