Penulis : Arman Ramadhan
Tanggal
Penulisan : 9 Juli 2023
Makanan
Indonesia memanglah sangat beragam, setiap daerah di Indonesia pasti mempunyai
makanan yang menjadi ciri khasnya sendiri. Begitu pun dengan Batagor, awal mulanya batagor ini
berasal dari wilayah Suku Sunda tepatnya di Bandung, Jawa Barat. Lalu batagor sendiri sebetulnya merupakan sebuah
singkatan dari bakso, tahu dan goreng yang mana batagor ini sebelum ke
Indonesia merupakan makanan adaptasi yang berasal dari Tiong Hoa.
Yang
mana, seiring berjalannya waktu batagor bisa dijumpai di berbagai macam daerah,
baik itu di kampung maupun di kota sekalipun. Jajanan Batagor ini kerap sering
kita jumpai di pinggiran jalan, atau
melewat ke daerah pekarangan rumah dan dijajakan dengan memaki gerobak dorong dan
ada juga yang dipikul, tergantung dari si penjual tersebut apakah hanya batagor
atau ada yang lain seperti siomay.
Pada
hari Selasa 3 Juli 2023, saya berkesempatan untuk mewawancarai dan meliput
seorang penjual batagor yang bernama Diding Bustaman “Saya Pak Diding Bustaman,
memulai berdagang batagor semenjak saya berhenti sekolah, dari situ saya
memutuskan untuk memilih berjualan saja”. Ujar Pak Diding saat di tanya alasan
berjualan.
Pak
Diding berjualan dikarenakan ekonomi yang tidak mencukupi di saat itu yang mana
memaksa beliau untuk berjualan batagor. Namun di awal berdagang Pak Diding
tidak langsung berjualan batagor, akan tetapi dia berjualan cilok terlebih
dahulu. “Saat dulu saya sebelum batagor berjualan dulu cilok, saat itu harganya
hanya sekitar 100perak dan itu ditahun 80 mau ke 90. Kemudian dirasa cilok sepi
peminat barulah saya beralih ke berjualan batagor”. Jelas Pak Diding.
“Dulu
cilok dan batagor itu bedanya hanya di bumbu kacang yang dipakai dan pelanggan
yang membeli jajanan. Kalo buat batagor bumbu kacangnya lebih halus lebih enak,
sedangkan cilok, di ulek kasar juga tidak apa-apa. Terus, kalo pelanggan,
batagor lebih banyak remaja sampai dewasa yang belinya, kalau cilok hanya anak
kecil”. Ujar Pak Diding.
Dari
pengalaman berjualan batagor, Pak Diding terbilang orang yang sangat
berpengalaman yang mana beliau mampu untuk mencocokkan mana bumbu yang enak
untuk batagor dan mana yang kurang cocok. Resep batagor menurut Pak Diding terasa
mudah mengingat Pak Diding sendiri sudah berpuluhan tahun berjualan jajanan
batagor tersebut. “Saya sebelum berjualan menyiapkan dulu bumbu dan bahan, jika
dirasa sudah siap baru berangkat berjualan, berjualannya dari jam 11 siang
hingga sore, kadang juga malam, tergantung pembeli”. Ucap Pak Diding.
Di
setiap harinya Pak Diding berkeliling menjajakan batagor dengan gerobak
dorongnya, dari satu tempat kemudian ke tempat lainnya. “Tadinya saya sebelum
keliling seringnya mangkal kaya di SD, tapi semenjak korona sampai sekarang dikarenakan
tidak boleh adanya kerumunan saya memutuskan untuk berkeliling hingga saat
ini”. Tegas Pak Diding.


0 Komentar